Fery Berubah Nama Jadi Tegar Selamat
Jakarta - Fery, bayi berumur 5 bulan yang disiksa oleh sang ibu kandungnya, hingga patah tulang, kini mempunyai nama baru. Pihak rumah sakit memberinya nama Tegar Selamat.
"Fery diganti nama jadi Tegar Selamat, yang kasih nama dokter sini. Kata dokter biar dia selamat dan terus tegar," kata Yatimah, di RS Koja, Jl Jampea, Jakarta Utara, Selasa (8/6/2010). Yatimah adalah tetangga orangtua bayi malang itu yang bersedia menjaganya.
Bayi itu tak lagi dipanggil Fery, melainkan Tegar, sejak Senin kemarin. Kondisi Tegar mulai membaik dan kini sudah dipindahkan ke ruang isolasi Tim A RS Koja. Kedua kaki dan lengan Tegar yang semula disanggah kayu kini sudah memakai gips.
Menurut Yatimah, Tegar juga banyak mendapatkan bantuan dari para warga yang menjenguk. "Beberapa bantuan dari masyarakat ada susu, makanan bayi dan selimut. Ini kebijaksanaan warga yang mau membantu saja," ceritanya.
Penjagaan petugas Polsek Koja juga masih terlihat di depan ruang rawat Tegar. Petugas yang telah beberapa hari berjaga menjadi dekat secara batin dengan Tegar.
"Di sini saya berjaga 24 jam, (Tegar) sudah kayak anak tiri saya aja. Kalau nangis dikasih susu dan empeng," kata Aiptu Marsono di luar ruang instalasi.
Tegar mengalami luka patah tulang setelah disiksa oleh ibu kandungnya sendiri, Yani (31). Tidak jelas atas dasar apa Yani tega melakukan perbuatan itu. Pihak Kepolisian Jakarta Utara juga telah meminta keterangan dari Yani. Namun Yani diduga depresi karena banyak tertawa dan tersenyum. Sedang ayah Tegar tidak diketahui rimbanya.
"Fery diganti nama jadi Tegar Selamat, yang kasih nama dokter sini. Kata dokter biar dia selamat dan terus tegar," kata Yatimah, di RS Koja, Jl Jampea, Jakarta Utara, Selasa (8/6/2010). Yatimah adalah tetangga orangtua bayi malang itu yang bersedia menjaganya.
Bayi itu tak lagi dipanggil Fery, melainkan Tegar, sejak Senin kemarin. Kondisi Tegar mulai membaik dan kini sudah dipindahkan ke ruang isolasi Tim A RS Koja. Kedua kaki dan lengan Tegar yang semula disanggah kayu kini sudah memakai gips.
Menurut Yatimah, Tegar juga banyak mendapatkan bantuan dari para warga yang menjenguk. "Beberapa bantuan dari masyarakat ada susu, makanan bayi dan selimut. Ini kebijaksanaan warga yang mau membantu saja," ceritanya.
Penjagaan petugas Polsek Koja juga masih terlihat di depan ruang rawat Tegar. Petugas yang telah beberapa hari berjaga menjadi dekat secara batin dengan Tegar.
"Di sini saya berjaga 24 jam, (Tegar) sudah kayak anak tiri saya aja. Kalau nangis dikasih susu dan empeng," kata Aiptu Marsono di luar ruang instalasi.
Tegar mengalami luka patah tulang setelah disiksa oleh ibu kandungnya sendiri, Yani (31). Tidak jelas atas dasar apa Yani tega melakukan perbuatan itu. Pihak Kepolisian Jakarta Utara juga telah meminta keterangan dari Yani. Namun Yani diduga depresi karena banyak tertawa dan tersenyum. Sedang ayah Tegar tidak diketahui rimbanya.
Sumber (KLICK)